INDAHNYA
KEBERSAMAAN KE-GENERASI RABBANI
“AT
TAHDZIBII”
At-Tahdzibii, sebuah lembaga
yang berdiri pada tahun 2015, berfahamkan ahlussunah wal jamaah dan
berazaskan pancasila dan UUD 1945. Dan bergerak dalam bidang pendidikan non
formal, berusaha selalu berafiliasi bersama mayarakat umum, dan menjama dibidang
sosial dan lainnya di sekitarnya, tanpa melihat individu perorangan guna mewujudkan pendidikan yang berkarakter
agamis, tidak meninggalkan jejak
tradisional sebagai pijakan positif membangun umat. Lembaga At tahdzibii,
senantiasa sadar akan banyak kekurangan
didalam mengikis demoralisasi mental manusia yang bernilai agama maupun
nilai kebangsaan dan keutuhan NKRI.
Tepat pada tanggal
08 juli 2018 M/ 24 Syawal 1439 H. Lembaga At Tahdzibii, yang beralamatkan di
Desa Gabdrungmanis Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, telah
melakasanakan kegiatan rutinitas tahunan yang terprogram, Haflah Akhirissanah
peserta didik/ santri At Tahdzibii, dikemas dengan nama HALAL BIHALAL TPQ-MADIN ATTAHDZIBII dan
MUJAHADAH SYAHRIYAH. Yang mengundang pembicara (mauidhotul khasanah) KH.
Irfangi dari Bantarsari Cilacap, serta mengundang para aparatur desa dan tokoh agama, masyarakat
sekitarnya, antara lain, Ky. M.Toyyib, KH.Markum Thahir, KH. Sholeman Sholeh,
Ky. Ma’sum, Ky. Toha, dan Ky, Udin. Bpk. Suparman, Bpk. Andon. Dimaksutkan sebagai
bentuk nilai-nilai keberagaman dan harmonisasi guna tercipta generasi yang
rabbani dan madani di Desa Gandrungmanis. Kegiatan tersebut berjalan atas dasar
menjalin ukhuwah basyariyah sesama manusia. Yang diprakarsai oleh
lembaga At Tahdzibii dan suport para pengamal Sholawat Wahidiyah di
Gandrungmanis dan sekitarnya serta bekerja sama dengan wali santri dan masyarakat
setempat.
Generasi yang
rabbani dan madani tidak dapat terwujud tanpa adanya dukungan dan
sumbangsi dari semua pihak, baik
pemerintah, tokoh agama dan masyarakat, lembaga dan wali santri attahdzibii. Membangun
sinergitas TPQ-MADIN AT TAHDZIBII selalu jaya, ada beberapa konsep penting yang
telah ditawarkan oleh lembaga ATTAHDZIBII, dalam sambutan ketua panitia/ kepala
Lembaga At Tahdzibii, ada 5 poin penting “ (1). Mengajak para tokoh masyarakat
dan agama, lembaga serta para pengusaha, masyarakat sekitar dan wali santri
untuk ikut serta berperan dan mensukseskan tujuan At tahdzibii, baik materi (fisik,
donatur) maupun non materi (fikiran). dan bidang lainnya. (2). Mengajak dan
menghantarkan para santrinya, untuk selalu sadar akan pentingnya dalam belajar
agama sebagai wujud tanggungjawab dan kewajiban
wali santri dan lembaga serta manusia secara umum. (3). Menelaah tujuan
manusia dicIptakan untuk selalu beribadah Kepada Tuhan-Nya (Alloh). (4).
Senantiasa menghargai, menghormati, dan siap membangun ukhuwah basyariyah
dan Wathoniyah. dalam segala hal, sebagaimana acara Halal Bihalal TPQ MADIN
AT TAHDZIBII. Dan (5), yang terakhir ucapan terimah kasih kepada semua pihak,
terlebih kepada Pemerintah, Donatur, masyarakat sekitar At Tahdzibii, dan
masyarakat umum. Bahkan dalam sambutannya sebagai prakata panitia ia menuturkan
dalam mukadimah: Wakhfid janakhaka limanittaba’aka lilmu’minin
(al-ayah). Yang kurang lebih artinya “rendahkanlah bahumu/ suwiwi kamu,
bersama-sama orang-orang yang beriman (sopan santun)”. Ayat tersebut dijadikan
pijakan sebagai landasan saling menghormati, merendahkan diri atau tidak
sombong. Dan hadits sebagai pijakan diantaranya yang berbunyi; Man salaka
thoriqoon yaltamisu fiihi ‘ilman, sahalallohu thoriqoon ila-aljannati (HR:
Bukhori muslim) yang artinya “barang
siapa menginginkan sampai tujuannya maka dengan jalan berilmu, dengan ilmu
tersebut maka Alloh mempermudah jalan menuju surga”. Itu semuanya dapat
terbentuk jika generasi kita sudah rabbani.
Merajut nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam kehidupan bermasyarakat sangat, amat penting
dan mendasar, yang berlandaskan agama, hal tersebut dicerminkan Lembaga at tahdzibii
dalam ikut serta membina masyarakat dan membentuk karakter anak santri,
khususnya di lingkungan Desa Gandrungmanis. Pada prinsipnya lembaga non formal
di Desa Gandrungmanis semuanya baik dan perlu untuk didaya gunakan dan
dilestarikan serta dikelolah dengan bijak dan baik, demi terwujudnya generasi
yang unggul prestasi dalam segala bidang
khususnya agama. (H. Muslichudin, Kepala Desa Gandrungmanis).
Terbentuknya
generasi Rabbani dan madani adalah suatu tujuan yang diidamkan oleh peranan
manusia, unggul dalam segala bidang terlebih, niat lembaga At Tahdzibii. Hal
sanada disampaikan oleh KH. Irfangi, disela-sela isi ceramanya untuk seantiasa bersinergi dalam segala aspek yang dibutuhkan. Menyimak
isi pengajian, beliau KH. Irfangi, juga berpesan ada dua poin penting “(1) untuk senantiasa
bersatu, menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi dalam beramal sholeh meskipun
dengan bingkai perbedaan amalan atau cara dalam menjalankannya, serta berani
mengenyampingkan egoisme, (2), Apresiasi kegiatan Halal bihalal TPQ MADIN At
Tahdzibii, dalam pencapaian hasil peserta didik/ santri, yang mensponsori acara
tersebut dalam tampilan khotmul qutub serta menjunjung tinggi keberadaan
At Tahdzibii di Gandrungmanis kidul untuk selalu jaya”. Pesan tersebut
disampaikan dihadapan kurang lebih 600 pengunjung dan pengamal sholawat
wahidiyah. Beliau menyempatkan dengan berdo’a .
Kutipan Do’a, yang
dilantunkan KH. Irfangi : Allohuma Ij’al Attahdzibii Dauron Mubarokan,
Wal’al Talamidzana Madrosatu Tahdzibii Min Ahli Ilmi Waahli Khoir Mubarokan
Fiddini Waddunya Wal-Akhiroh.Amin.
Sebagai
akhiran, banyak hal yang tidak terwujud, jika kegiatan halal-bihalal tanpa
adanya suatu dukungan dan dorongan terutama para tokoh agama dan dewan At Tahdzibii
sebagai pioner yakni, beliau Ky, Junaedi ibnu karim Ky. Thowil Muthoyib,
Ghufirollohu. beserta Kepala At Tahdzibii dan dewan asatid/dza dan masyarakat
sekitarnya. Sinergisitas pula tidak mungkin dapat dikatakan keberhasilan tanpa
adanya sikap pendewasaan. semakin banyak kerikil dan sandungan maka semakin
banyaknya nilai keberhasilan, kesuksesan. sebagai cemeti pelecut semangat
bergerak dan berjuang. (C’Rasyid).
SERBA SERBI KEGIATAN HALAL BIHALAL
TPQ MADIN AT-TAHDZIBII 08072018
FORMAT
ACARA:
Pra acara ; Hadroh dan tampilan
santri, Acara: Penata Acara, Qiro’atul Qur’an, Sholawat ala Nabi (bisholati
wahidiyah), Tahlil, sambutan Panitia, Sambutan Kepala Desa, Mau’idhotu
kahasana, Penutup/do’a.
Cak.
Rasyid, 8 Juli 2018