“ POLI-TIKUS
”
Karya: Abdul Rosyid(Cak.Rasyid)
Celoteh
kanan-kiri kian terang-terangan
Bengong
sambil mengangkang kekuasaan
Menyapu
angin lawan menerjang harapan
Mendulang
masa tidak ada kepastian
Merengkuh,
memacu menipu dan menebar janji palsu
Sebagai
ancaman untuk membuat gaduh
Menelanjangi
harapan insan yang tak patuh
Demi
tujuan yang tak menentu kian menggerutuh
Penghormatan,
Jabatan dan pengakuan
Yang
kesemuanya menjadi simbol setan
Dalam
benak pikiran dan hati bagi gila jabatan
Yang
menawan, melawan langka nilai-nilai kebenaran
Politik
itu sesat jika hanya sesaat
Kian
mampu menghantar kiyamat
Politik
itu laknat jika wujud penghianat
Politik
itu rekat berbau busuk, jika jauh dari malaikat
Tahukah
engkau saudara..?politik apakah itu..?!
Politik
bau kerakusan
Politik
bau kekuasaan
Politik
bau kehormatan
Politik
bau jabatan
Politik
bau uang
Politik
bau kekayaan
Ataukah
politik transaksional bahasa mentereng (tawar menawar) bagi orang awam
Yang
kesemuanya tak seizin-Tuhan Pencipta Alam
Yang
kesemuanya menabur dendam
Yang
kesemuanya menanam kebencian
Yang
kesemuanya hanya menghacurkan lawan
Pantas
ada definisi “ politik itu kotor dan pembunuhan” bahkan lebih kejam
Kotoran
hewan lebih baik di banding kotoran politikusnya
hukum
pembunuhan lebih baik dibanding membunuh dan memakan darah dagingnya
bahkan
menggunjing saudara sendiri sebangsa, se-Negara dan Se-Iman,
Kiyai
kau sikat, ulama kau pikat, cendikiawan kau peralat
seniman
kau tawan, orang biasa kau lumat serta pejabat engkau rawat
Tanpa
malu dan ragu itulah politik rakus dan gawat
Jelas
dan sangat jelas lebel POLI-TIKUS PENGHIANAT
Oh....Tapi tidak semuanya lekat benar atau salah
Pengertian
para ilmuwan di atas sana
Namun,
atau memang buktinya sekarang....
Sudah
tampak menggelimang dan tercengang
Oh...sabar
kawan
Sabar
dan sabar serta tawakal
Masih
banyak politik yang santun
Yakni politik
Islam dan insan ( kemanusiaan )
Untuk
menyongsong masa depan
Clp, 10 Oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar